Tentang LMS

Aksesibilitas Pengembangan Kompetensi Hubungan Luar Negeri dari manapun dan kapanpun.

LMS Kemlu menyediakan akses belajar mandiri secara elektronik (e-learning) untuk lebih dari 3.000 ASN dan non-ASN Kemlu yang bertugas di dalam dan luar negeri.

Setiap modul pembelajaran didesain khusus (tailor-made) sesuai kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai.

LMS Kemlu menjadi sarana vital dalam mendukung penguatan diplomasi Indonesia di masa depan, dengan keunggulan:

  1. Efisiensi waktu pembelajaran > materi dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
  2. Efisiensi anggaran > biaya diklat lebih optimal dibandingkan pembelajaran tatap muka.
  3. Efektifitas pembelajaran > aktifitas pembelajaran seperti pre dan post-test, tugas, materi, dan diskusi terangkum dalam satu modul.
  4. Efektifitas kerja Pusdiklat > LMS memfasilitasi pengumpulan, analisis, dan pemeliharaan data hasil diklat.
  5. Efektifitas kerja narasumber > memudahkan mencari dan mengatur materi pembelajaran bagi peserta.
  6. Interaktif dan immersif > menggunakan gambar, suara, animasi, video, dan teks berbasis teknologi.
  7. Andragogy > mendorong pegawai Kemlu untuk professional dalam melakukan pembelajaran mandiri.
  8. Adaptif dan antisipatif menghadapi disrupsi di masa mendatang, sebagaimana lessons learned dari pandemi COVID-19.

Tentang LMS

Aksesibilitas Pengembangan Kompetensi Hubungan Luar Negeri dari manapun dan kapanpun.

LMS Kemlu menyediakan akses belajar mandiri secara elektronik (e-learning) untuk lebih dari 3.000 ASN dan non-ASN Kemlu yang bertugas di dalam dan luar negeri.

Setiap modul pembelajaran didesain khusus (tailor-made) sesuai kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai.

LMS Kemlu menjadi sarana vital dalam mendukung penguatan diplomasi Indonesia di masa depan, dengan keunggulan:

  1. Efisiensi waktu pembelajaran > materi dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
  2. Efisiensi anggaran > biaya diklat lebih optimal dibandingkan pembelajaran tatap muka.
  3. Efektifitas pembelajaran > aktifitas pembelajaran seperti pre dan post-test, tugas, materi, dan diskusi terangkum dalam satu modul.
  4. Efektifitas kerja Pusdiklat > LMS memfasilitasi pengumpulan, analisis, dan pemeliharaan data hasil diklat.
  5. Efektifitas kerja narasumber > memudahkan mencari dan mengatur materi pembelajaran bagi peserta.
  6. Interaktif dan immersif > menggunakan gambar, suara, animasi, video, dan teks berbasis teknologi.
  7. Andragogy > mendorong pegawai Kemlu untuk professional dalam melakukan pembelajaran mandiri.
  8. Adaptif dan antisipatif menghadapi disrupsi di masa mendatang, sebagaimana lessons learned dari pandemi COVID-19.